8 Kekeliruan Umum yang Harus Dijauhi pada Implikasi Taktik Digital Pemasaran

 



Kekeliruan Umum yang Harus Dijauhi pada Implikasi Taktik Digital Pemasaran

Marketing digital tawarkan beragam keringanan untuk meluaskan capaian pasar dan tingkatkan kesadaran merk. Tetapi, bila tidak digerakkan taktik yang pas, marketing digital bisa menjadi tidak efektif atau kontraproduktif untuk usaha Anda. Untuk menghindar dari ketidakberhasilan dalam jalankan taktik digital marketing, berikut sejumlah kekeliruan umum yang perlu dijauhi dan jalan keluar yang bisa diaplikasikan.


1. Taktik yang Tidak Pas Target

Keterangan: Taktik dan rencana ialah dasar dari kesuksesan sebuah promosi marketing. Sayang, banyak marketing atau pemilik usaha yang terlampau tergesa-gesa dalam memutuskan taktik tanpa pahami keperluan pasar. Mereka kerap kali cuma konsentrasi untuk mencapai audience sebanyak-banyaknya, tanpa pastikan jika audience itu berkaitan dengan jasa atau produk yang dijajakan.


Imbas:

  1. Taktik yang tidak pas target bisa menyebabkan rendahnya tingkat alterasi.
  2. Ongkos marketing bertambah tanpa hasil yang krusial.
  3. Produk atau service menjadi tidak menarik di mata audience yang keliru.

Jalan keluar:

  • Kerjakan analitis dalam saat sebelum mengawali promosi marketing. Analisis siapa sasaran audience Anda, apa keperluan mereka, dan bagaimana produk Anda bisa menjadi jalan keluar untuk mereka.
  • Tentukan tujuan detil yang ingin diraih, seperti tingkatkan pemasaran, meluaskan kesadaran merk, atau menarik semakin banyak pengunjung ke website.
  • Pakai alat seperti Google Analytics atau survey pelanggan untuk pahami audience Anda secara lebih bagus.

Contoh Ringkas: Bila Anda memulai usaha yang tawarkan service pendidikan online, taktik yang pas target ialah menarget pelajar, mahasiswa, atau karyawan yang ingin tingkatkan ketrampilan mereka. Iklan dan konten harus direncanakan untuk memperlihatkan faedah belajar online, seperti elastisitas waktu atau efisiensi ongkos.


2. Tidak Pahami Calon Konsumen

Keterangan: Satu diantara kekeliruan paling besar dalam digital marketing ialah tidak pahami keperluan dan opsi konsumen. Usaha yang tidak pelajari apa yang diharapkan audience mereka beresiko tawarkan produk atau service yang tidak berkaitan.


Imbas:

  1. Pelanggan merasakan tidak tersambung lewat produk yang dijajakan.
  2. Tingkat kepuasan konsumen rendah, hingga susah membuat kesetiaan pelanggan.
  3. Konten marketing menjadi kurang efektif.

Jalan keluar:

  • Pakai data dari alat seperti Google Trends untuk pahami trend terbaru dan opsi audience.
  • Kerjakan survey atau interviu untuk memperoleh saran secara langsung dari calon pelanggan.
  • Pakai figur pelanggan untuk mendeskripsikan audience sasaran Anda secara detil.

Contoh Ringkas: Sebuah online shop yang jual produk kecantikan harus pahami opsi pelanggan berkaitan tipe produk (contohnya, skincare alami), kisaran harga yang sama sesuai, dan aliran komunikasi yang mereka pakai, seperti Instagram atau TikTok.


3. Meremehkan Pengukur Performa Digital Pemasaran

Keterangan: Digital marketing sediakan data dan metrik yang bernilai untuk menghitung kesuksesan kampanye. Tetapi, banyak usaha yang tidak manfaatkan data ini secara baik atau meremehkan pengukur performa.


Imbas:

  1. Susah untuk ketahui apa taktik marketing jalan secara efektif.
  2. Tidak ada tutorial yang terang untuk tingkatkan atau membenahi kampanye di masa datang.
  3. Kekuatan pemborosan bujet marketing.

Jalan keluar:

  • Tetapkan Key Performnce Indicators (KPI) yang berkaitan, seperti jumlah pengunjung, rasio click (CTR), atau tingkat alterasi.
  • Pakai alat analitik seperti Google Analytics, Hootsuite, atau SEMrush untuk mencari performa kampanye secara real-time.
  • Kerjakan penilaian teratur untuk pahami apa yang sukses dan yang perlu dipertingkat.

Contoh Ringkas: Bila Anda jalankan kampanye iklan berbayar (PPC) di Google, pastikan untuk mengawasi metrik seperti CTR dan ongkos per click (CPC) untuk ketahui apa iklan Anda efektif.


4. Meremehkan Storytelling dan Copywriting

Keterangan: Pada dunia digital marketing, konten ialah raja. Satu diantara komponen penting dari konten ialah kekuatan untuk menceritakan (storytelling) dan menulis salinan yang persuasif (copywriting). Meremehkan ke-2 ini bisa membuat kampanye Anda kehilangan daya magnet.


Imbas:

  1. Pesan yang dikatakan tidak mengundang perhatian audience.
  2. Susah membuat jalinan emosional dengan konsumen.
  3. Produk atau service tidak tinggalkan kesan-kesan yang kuat.

Jalan keluar:

  • Pakai storytelling untuk sampaikan pesan yang berkaitan dengan audience, seperti cerita sukses pelanggan atau background merk Anda.
  • Pastikan copywriting Anda menarik, terang, dan mempunyai call-to-action yang kuat.
  • Samakan tata bahasa dengan audience sasaran Anda, apa resmi, semi-formal, atau rileks.

Contoh Ringkas: Sebuah perusahaan travel bisa memakai storytelling untuk memvisualisasikan pengalaman unik yang dirasa pelanggan mereka sepanjang perjalanan, hingga audience bisa memikirkan faedah produk atau service yang dijajakan.


5. Halaman Situs yang Tidak Rapi dan Tidak Komplet

Keterangan: Situs ialah muka digital dari usaha Anda. Tetapi, banyak beberapa perusahaan yang meremehkan design dan peranan situs mereka, hingga tidak sanggup memberi pengalaman pemakai yang bagus.


Imbas:

  1. Pengunjung merasa frustrasi dan tinggalkan situs tanpa lakukan pembelian.
  2. Rekam jejak usaha turun karena kesan-kesan pertama kali yang jelek.
  3. Susah untuk berkompetisi dengan pesaing yang mempunyai situs professional.

Jalan keluar:

  • Pastikan situs Anda mempunyai navigasi yang gampang dan design yang responsive (mobile-friendly).
  • Tambah komponen penting seperti About Us, informasi contact, dan Frequently Asked Questions (FAQ).
  • Maksimalkan kecepatan loading halaman untuk pastikan pengunjung tidak jemu menanti.

Contoh Ringkas: Sebuah online shop yang jual baju harus mempunyai kelompok produk yang terang, mekanisme penelusuran yang efisien, dan proses checkout yang sederhana.


6. Iklan dan Landing Page yang Tidak Sama sesuai

Keterangan: Ketidaksamaan di antara iklan yang diperlihatkan konten di landing page bisa turunkan keyakinan konsumen dan kurangi efektifitas promosi marketing.


Imbas:

  1. Tingkat alterasi turun karena audience merasakan tidak memperoleh apa yang mereka mencari.
  2. Iklan menjadi tidak berkaitan, hingga ongkos marketing kebuang percuma.

Jalan keluar:

  • Pastikanlah jika konten di landing page sesuai pesan yang dikatakan dalam iklan.
  • Pakai headline yang konsisten di antara iklan dan landing page.
  • Eksperimen beragam komponen landing page untuk tingkatkan tingkat alterasi.

Contoh Ringkas: Bila iklan Anda tawarkan potongan harga 20% untuk produk tertentu, pastikan landing page tampilkan produk itu dan informasi diskonnya.


7. Proses Check-Out yang Sulit

Keterangan: Tingkatan check-out yang panjang atau sulit kerap kali menjadi argumen khusus kenapa konsumen tinggalkan keranjang berbelanja mereka tanpa menuntaskan pembelian.


Imbas:

  1. Tingkat abandoned cart yang lebih tinggi.
  2. Pengurangan penghasilan karena lenyapnya pelanggan prospektif.

Jalan keluar:

  • Buat proses check-out sesimpel mungkin, dengan langkah-langkah yang dibutuhkan.
  • Siapkan pilihan pembayaran yang berbagai ragam dan aman.
  • Menawarkan check-out tanpa perlu mendaftarkan untuk pemakai baru.

Contoh Ringkas: Basis e-commerce besar seperti Amazon mempunyai proses check-out yang cepat dengan feature "1-Click Checkout" untuk memudahkan pelanggan.


8. Tidak Hitung Return of Investment (ROI)

Keterangan: ROI ialah tanda khusus untuk ketahui apa taktik marketing Anda memberikan keuntungan. Tanpa hitung ROI, susah untuk memandang efektifitas kampanye Anda.


Imbas:

  1. Kesusahan dalam tentukan apa bujet marketing dipakai dengan efisien.
  2. Tidak ada referensi untuk tingkatkan taktik di masa datang.

Jalan keluar:

  • Tetapkan metrik yang berkaitan untuk hitung ROI, seperti pemasaran, leads, atau traffic.
  • Pakai rumus ROI sederhana: ((Pendapatan - Ongkos Investasi) / Ongkos Investasi) x 100%.
  • Kerjakan analitis ROI secara periodik untuk pastikan jika kampanye Anda hasilkan keuntungan.

Contoh Ringkas: Bila Anda habiskan Rp10 juta untuk iklan digital dan hasilkan penghasilan Rp20 juta dari kampanye itu, ROI Anda ialah 100%.